Thursday, July 31, 2014

PPSMB : Nggak Penting.

Hello again!

Saya nggak suka banget ya, bercerita dan berkeluh kesah di imaginary world kayak gini. Nggak asik. Tapi, aaahh sudahlaahh...

Jujur tugas ini untuk tugas tanggal 20 Agustus. Karena postingan ini tentang pentingnya PPSMB, ane gak perlu ikut PPSMB 2 kali lah ya untuk bisa bercerita tentang PPSMB gini. Kan tahun lalu udah.  

PPSMB identik sama tugas yang bejibun, muncul badut dadakan dimana-mana, dan kepala botak. Everybody knew.

Anak SMA yang masih labil, jelas kaget lah. Biasanya santai, apa-apa dibikin hepi. Tapi, di PPSMB jangan heran kalo sehari sebelum hari-H, dimana kita masih rempong mengerjakan tugas lain yang belum selesai, tau-tau di jarkom kalo ada tugas baru sama kakak-kakak senior. Dan akhirnya yang tadinya bisa tidur 3 jam, jadi nggak tidur sama sekali. 

Capek. Ngeluh sana, ngeluh sini. Maki" komdis di belakang.
(by the way, harusnya ane jadi komandan komdis di ospeknya jurusan ane yang lama, tapi ga jadi. Dammit!)

I will tell you the point.

Pernah makan keripik pedes yang kemasannya ada gambar emak-emak rambutnya disanggul? Nggak usah saya sebut mereknya ya. Sebut sajalah "Maijah" (pengen ke Mekah, trus mati dehidrasi isana).
Keripik pedes itu ada level-levelnya. Kalo gak salah, 1-10. Ketahuliah, adik dan sekaligus rekan-rekanku, ketika kalian SMA, derita yang kalian rasakan itu baru bagaikan level 1 nya Maijah. Jadi kalau kalian bilang SMA itu suram, menderita, sungguh, I'm telling you, pedesnya itu baru level 1. 

Bagi kalian yang udah mengalami ospek beberapa hari ini, pasti udah tau bagaimana deritanya ya. Wong baru Palapa yang tugasnya gitu aja udah pada rame di grup. Ngeluh sana, ngeluh sini. Bingung sana, bingung sini.

Guys, hal yang kalian rasa udah bener-bener menyiksa itu baru level 5. Lha, kenapa udah pada kepedesan?

Ketika PPSMB kalian nggak tidur 2 hari, ketika kuliah kalian bakalan nggak tidur berhari-hari.

Ketika PPSMB kalian dapet tugas 10 lembar dalam waktu 3 hari, ketika kuliah kalian bakalan dapat tugas 50 lembar dalam waktu 1 hari.

Ketika PPSMB kalian dapat instruksi jelas, ketika kuliah kalian bakalan diinstruksi oleh dosen yang nggak jelas.

Keripik Maijah level dewa, guys. That's the point I'm trying to tell you all.

Jadi, apa lagi yang kalian keluhkan dari PPSMB?

PPSMB itu SIMULASI. 
PPSMB itu tempat kita LATIHAN. 
PPSMB itu tempat kita ADAPTASI.
PPSMB itu tempat kita MENGENALI KAMPUS.
PPSMB itu bisa menjadi alat ukur "READY OR NOT" untuk kita.

Kesimpulannya apa dong?

Ya jelas, kesimpulannya : PPSMB itu nggak penting.

Tapi PENTING BANGET! Wakakakakaka *evil laugh

Hey There!

Gila ya, biasanya kalau membicarakan soal blog, bisanya cuma baca-baca aja. Kali ini dipaksa disuruh bikin. Apalagi kalau bukan tugas OSPEK. 

Eh...PPSMB. Ehem.

Sebelumnya kenalan dulu deh ya.
Saya (bukan) mahasiswa baru di UGM. Nama saya Fathian Hafiz Aulia, 18 tahun 3 bulan. I'm just a typical college guy, actually. Cuma, masa lalu saya yang nggak typical

Lho kenapa?

Saya lahir di sebuah kota pinggiran wisata di Sumatera Utara. Anybody know? 

Ibu saya dari Jogja, Bapak dari Semarang. Tapi karena pekerjaan mengharuskan orangtua ane terdampar ke sana, to a place I call nowhere. Dan saya pun terlahir setahun kemudian sambil berkata, "Aku dimana? Ibu, aku dimana??".

Saya di Berastagi sampai lulus SMP. Karena bosan dan suka tantangan, ane merantau seorang diri ke rumah Pakdhe di Banjarnegara. Anybody know?
Disanalah saya sekolah SMA dan lulus tahun 2013. 

Tapi semua tak berjalan mulus.

Keinginan saya kuliah di UGM kurang direstui. Prestasi saya yg konstan 5 besar di kelas tidak menjamin saya lolos SNMPTN undangan. Saya gagal di undangan, dan itu membuat saya depresi setengah mati.
Berhubung UGM adalah kampus cita-cita saya semenjak saya setinggi ini *tunjuk pinggang*, akhirnya saya hampir melakukan segalanya untuk bisa masuk kesana. Yup, SBMPTN. Belajar siang malam sampe lupa makan.

Dan gagal lagi.

UTUL, gagal lagi. 

Dan akhirnya berhasil pada UTUL gel 2 yang berujung pada masuknya saya di Diploma Teknik Elektro UGM. Daripada nganggur, ane ambil lah jurusan itu. Saya jalani ospek yang gila-gilaan dan perkuliahan selama 2 semester, dan Alhamdulillah IP ane keren abis.

Dan Ibu saya meminta saya untuk ikut SBMPTN lagi tahun ini. Ane iyain aja karena dari sononya udah males banget. Karena takut dikutuk jadi batu, ane penuhilah keinginan sang mama.

Tanpa belajar.
Tanpa doa.
Bahkan sehari sebelum ujian, saya lupa kalo besok ada ujian. 

Dan akhirnya sebulan setelah ujian saya buka pengumuman. Itu pun karena didesak oleh keluarga dan teman-teman yang penasaran.

What the hell is this?? 
Kalian tahu bagaimana kisah ini berakhir.